1. Krisis Identitas
Krisis identitas ini adalah kondisi di mana pelajar merasa bingung dan tidak puas dengan dirinya sendiri, dan mencari pengakuan dan penghargaan dari orang lain.
Pelajar yang mengalami krisis identitas cenderung mudah terpengaruh oleh teman sebaya dan ikut-ikutan dalam tawuran untuk menunjukkan eksistensi dan keberanian mereka.
2. Kurangnya Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, dan perilaku sesuai dengan situasi dan norma yang berlaku. Pelajar yang kurang memiliki pengendalian diri sering bertindak impulsif, agresif, dan tidak peduli dengan akibatnya.
Mereka juga sulit menyelesaikan masalah secara damai dan cenderung menggunakan kekerasan sebagai jalan keluar.
3. Faktor Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan karakter dan moral pelajar.
Keluarga yang tidak harmonis, tidak memberikan perhatian, kasih sayang, dan bimbingan yang cukup, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anak, dapat menyebabkan pelajar merasa tidak aman, tidak percaya diri, dan tidak bahagia.
Pelajar yang berasal dari keluarga seperti ini mungkin mencari pelampiasan dan kepuasan dari tawuran.
4. Faktor Pergaulan
Lingkungan pergaulan adalah lingkungan kedua yang mempengaruhi perilaku dan sikap pelajar.
Pergaulan yang buruk, seperti bergabung dengan geng atau kelompok yang suka tawuran, dapat menjerumuskan pelajar ke dalam perilaku menyimpang dan melanggar hukum.
Pelajar yang terlibat dalam pergaulan seperti ini biasanya dipengaruh oleh rasa solidaritas, loyalitas, atau gengsi terhadap kelompoknya.
5. Faktor Media Sosial
Media sosial adalah sarana komunikasi dan informasi yang sangat populer di kalangan pelajar saat ini.
Media sosial dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pelajar, tergantung pada cara mereka menggunakannya.
Media sosial dapat menjadi penyebab tawuran jika pelajar menggunakan media sosial untuk mengejek, menghina, atau memprovokasi kelompok lain.
Media sosial juga dapat menjadi ajang pamer atau mencari sensasi bagi pelajar yang melakukan tawuran.
6. Faktor Pendidikan
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk kepribadian dan keterampilan pelajar.
Pendidikan yang berkualitas dapat membantu pelajar untuk menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Namun, jika pendidikan yang diberikan kurang memadai, tidak sesuai dengan minat dan bakat pelajar, atau tidak memberikan ruang untuk berekspresi dan berkreasi, maka pendidikan dapat menjadi penyebab tawuran.
Pelajar yang merasa bosan, tertekan, atau tidak puas dengan pendidikan yang diterimanya mungkin akan mencari hiburan atau tantangan dari tawuran.
Solusi Tawuran Pelajar di Brebes
Untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tawuran pelajar di Brebes, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pelajar sendiri, orang tua, guru, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh langkah-langkah tersebut: