Warta Brebes– Butuh cara mencegah bullying yang tepat untuk menekan maraknya kasus perundungan belakangan ini. Khususnya kasus bullying di sekolah.
Perundungan atau bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang berada dalam posisi lemah atau tidak berdaya. Bullying bisa menyebabkan dampak negatif bagi korban, pelaku, maupun lingkungan sekolah, seperti stres, trauma, depresi, hingga bunuh diri .
Bullying bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya pengawasan dan disiplin dari pihak sekolah, kurangnya pendidikan moral dan nilai-nilai positif dari orang tua, kurangnya keterampilan sosial dan empati dari siswa, adanya perbedaan fisik, kepribadian, prestasi, hobi, maupun pandangan hidup antara siswa, adanya tekanan dari teman sebaya atau kelompok sosial tertentu, adanya pengaruh negatif dari media sosial, internet, atau teknologi lain .
Bullying bisa berbentuk fisik, verbal, sosial, atau siber. Bullying fisik adalah kekerasan secara fisik, seperti menendang, memukul, melukai, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar dan bentuk fisik lainnya. Bullying verbal adalah kata-kata yang menyakiti perasaan korban, seperti menghina, mencemooh, mengejek, mengancam, mengolok-olok, menyebarkan gosip atau rumor negatif tentang korban.
Bullying sosial adalah tindakan yang merusak hubungan sosial korban dengan orang lain, seperti mengucilkan, mengabaikan, memboikot, memfitnah, atau memanipulasi teman-teman korban agar menjauh dari korban. Bullying siber adalah penyebaran informasi negatif atau palsu tentang korban melalui media sosial, internet, atau teknologi lain .
Untuk mencegah dan mengatasi bullying di sekolah, kita semua harus berperan aktif dan bertanggung jawab. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai guru, orang tua, dan siswa.