Ketua TPP pkk Brebes, mas Asep, saeful ansori

Ahmad Saeful Ansori Suami Bupati Brebes dilantik menjadi Ketua TP PKK Kabupaten Brebes

SEMARANG, Warta Brebes Ketua TP PKK Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dilantik. Uniknya, dari 35 kabupaten/kota yang ada, 2 diantaranya dijabat oleh laki-laki.

Pelantikan para ketua TP PKK Kabupaten/Kota di Jateng tersebut dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin di Gedung Gradhika Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah, Selasa 24 Februari 2025.

Selain menjabat ketua TP PKK kabupaten/kota, mereka yang dilantik juga ditetapkan sebagai Tim Pembina Posyandu tingkat kabupaten/kota. TP PKK dan Posyandu sangat identik dengan aktivitas ibu-ibu atau kaum perempuan. Tapi di Jawa Tengah ada 2 nama yang dilantik tersebut berjenis kelamin laki-laki.

Satu diantara 2 pria yang dilantik menjadi ketua TP PKK kabupaten/kota itu adalah Ahmad Saeful Ansori yang merupakan suami dari Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Kemudian, M. Zaky Ma’ardi yang merupakan suami dari Eistianah Bupati Demak.

Harapan Ketua TP PKK Jawa Tengah

Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin berharap kepada para ketua TP PKK kabupaten/kota bisa bersinergi melaksanakan program prioritas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Nawal, saat ini Jawa Tengah masih menghadapi berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Ia menyebutkan, pertama adalah kemiskinan yang berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, meski turun 9,58 persen tapi masih terdapat 3,5 juta orang.

“Di antara mereka terdapat perempuan-perempuan yang terpaksa menjadi Kepala Keluarga dan dalam kondisi miskin. Demikian pula dengan stunting, dimana berdasarkan data SKI Tahun 2023 angka stunting kita masih berada pada angka 20,7 persen,” ujarnya.

Permasalahan lain adalah tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, ancaman ketersediaan pangan hingga pengaruh kemajuan teknologi bagi anak-anak.

Terkait Posyandu, Nawal menjelaskan bahwa memiliki 6 standar pelayanan minimal, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat, pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Ketua TP PKK Jawa Tengah kemudian mengenalkan beberapa inovasi. Di antaranya Posyandu Ketuk Pintu, upaya mencegah terjadinya resiko stunting para remaja wanita, calon pengantin, ibu hamil, dan bayi baru lahir. Ada juga Pandu Cinta (Pelayanan Terpadu Untuk Pencegahan Kekerasan dan Perkawinan Anak) dan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI).

Dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, juga perlu mengembangkan pelayanan terpadu sampai kecamatan dengan menyediakan KADER PERUNGGU (Paralegal Penggerak Rumah Perlindungan).

Nawal juga menengenalkan Rabu Pon (Gerakan satu Keluarga Satu Pohon), sebagai langkah kemandirian ekonomi bagi mereka yang menikah, Tangguh Bencana, memperkuat ketahanan pangan keluarga, meningkatkan Kesehatan keluarga, meningkatkan pengetahuan keluarga.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik dengan upaya dan inovasi TP PKK Jawa Tengah maupun kabupaten/kota yang mampu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kami berharap pekerjaan-pekerjaan TP PKK dan Pembina Posyandu nanti bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan program yang dicanangkan oleh kepala daerah. Utamanya adalah perintah dari Pak Presiden soal ketahanan pangan, kesejahteraan masyarakat, layanan kesehatan dan lain sebagainya. Dan saya senang dengan program yang disampaikan untuk lima tahun ke depan,” tandasnya. (*)