20250224_144949

BREBES, Warta Brebes – SMPN 3 Tanjung adalah calon sekolah Adiwiyata yang berusaha untuk menerapkan hidup peduli dengan lingkungan sekolah dan masyarakat.

Berada di tengah-tengah penduduk yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani bawang, SMP Negeri 3 Tanjung berupaya untuk menjadikan limbah bawang menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat limbah bawang yang selama ini hanya dibuang saja, SMP Negeri 3 Tanjung melalui program dalam sekolah adiwiyata membuat suatu inovasi dari limbah bawang, yaitu pestisida dan sabun pembersih lantai.

Limbah bawang yang dikumpulkan oleh siswa sebelumnya telah disimpan dulu di Bank Sampah Netita untuk selanjutnya bersama dengan kepala sekolah, guru, karyawan, siswa kader adiwiyata dan siswa lain di olah menjadi produk inovasi yang bernilai ekonomis.

“Pestisida yang dihasilkan dimanfaatkan juga di Green House Netita untuk menyemprot hama tanaman yang ada di sekolah,” kata Kepala Sekolah SMP 3 Tanjung Basuki, M.Pd, kemarin.

Menurutnya, pembuatan pestisida ini menggunakan sistem eco-enzym murni, bahan pembuat ecoenzim pergalon, daun bawang 1,5 kg, gula merah 0, 5 kg, air 10 liter, M4 0,5 tutup botol.

Inovasi SMPN 3 Tanjung

Selain pestisida yang dihasilkan dengan menambahkan MES (Metil Ester Sulfonat) yang merupakan surfaktan alami yang digunakan dalam deterjen ramah lingkungan, terciptalah produk inovasi baru yaitu sabun pembersih lantai yang ramah lingkungan.

“Produk pembersih lantai ini, didistribusikan kepada setiap kelas untuk kemudian digunakan dalam membersihkan lantai setiap siswa melakukan piket kelas, sehingga siswa tidak perlu membeli sabun pembersih lantai di toko” Kata Warsito selaku wakil kepala sekolah.

Dengan inovasi ini diharapkan lingkungan sekitar sekolah menjadi lebih bersih dan bebas dari limbah daun bawang. (*)

BACA JUGA:  Manfaatkan Sisa Air Wudhu, SMPN 2 Bulakamba Sukses Berternak Ikan Lele