Wbtb, wbtb jateng, 16 wbtb jateng, sate blengong,

Ini 16 WBTB Terbaru di Jateng, Nomor 5 Khas Brebes Enak Banget! 

Diposting pada

– Pencatatan WBTB: kegiatan dalam pendaftaran dan pencatatan unsur budaya menjadi warisan budaya masyarakat, yang kemudian dilakukan penetapan sebagai upaya perlindungannya.

– Penetapan WBTB: proses pengakuan resmi oleh pemerintah terhadap unsur budaya yang telah dicatat sebagai warisan budaya takbenda.

– Website WBTB: sarana penyimpanan, monitoring, dan sistem kendali proses pengajuan warisan budaya Indonesia dan hal-hal yang terkait dengannya.

– ICH UNESCO: Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki program untuk melindungi, mempromosikan, dan mengembangkan warisan budaya takbenda di seluruh dunia.

 

Berikut adalah penjelasan singkat tentang budaya-budaya terbaru yang ditetapkan Kemendikbud.

1. Enting-enting gepuk adalah makanan khas dari Salatiga yang terbuat dari daging sapi yang digepuk dan dibumbui dengan bawang putih, garam, merica, dan kecap. Makanan ini biasanya disajikan dengan nasi, sambal, dan lalapan. Enting-enting gepuk memiliki tekstur yang empuk dan rasa yang gurih dan manis.

2. Opak abang adalah makanan khas dari Kendal yang terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan pewarna merah alami dari daun suji. Makanan ini berbentuk pipih dan tipis seperti kerupuk, dan digoreng hingga renyah. Opak abang biasanya dimakan sebagai cemilan atau lauk pauk.

3. Dames adalah permainan tradisional dari Purbalingga yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Permainan ini menggunakan alat berupa dua buah bambu yang dipotong sepanjang 30 cm dan diikat dengan tali. Cara bermainnya adalah dengan melemparkan salah satu bambu ke udara, lalu menangkapnya dengan bambu yang lain. Permainan ini menguji keterampilan dan keseimbangan tubuh.

4. Kentrung adalah alat musik tradisional dari Jepara yang mirip dengan ukulele. Alat musik ini terbuat dari kayu dan memiliki empat senar. Kentrung dimainkan dengan cara dipetik atau digesek, dan biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah atau lagu-lagu populer. Kentrung juga menjadi salah satu simbol budaya Jepara.

5. Sate blengong adalah makanan khas dari Brebes yang terbuat dari daging bebek yang dibumbui dengan bumbu khas dan ditusuk dengan bambu. Makanan ini dinamakan sate blengong karena daging bebek yang digunakan berasal dari daging blengong persilangan mentok dan bebek. Sate blengong biasanya disajikan dengan lontong, sambal, serta bumbu kuning yang kaya akan rempah-rempah.

6. Tari bondhan adalah tarian tradisional dari Kota Surakarta yang menggambarkan prosesi penyambutan tamu agung oleh raja. Tarian ini melibatkan penari laki-laki dan perempuan yang membawa bondhan atau sesaji berupa bunga, buah, dan kue. Tarian ini ditampilkan dengan gerak yang anggun, lemah gemulai, dan penuh hormat.

7. Tari karonsih adalah tarian tradisional dari Kota Surakarta yang menggambarkan kisah cinta antara Raden Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji. Tarian ini melibatkan penari laki-laki dan perempuan yang mengekspresikan perasaan cinta, rindu, dan bahagia melalui gerak tari yang dinamis, lincah, dan romantis.

8. Kirab pusaka malam 1 Sura adalah upacara adat yang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran pada malam pergantian tahun Jawa. Upacara ini melibatkan kirab atau arak-arakan pusaka keraton yang berupa senjata, perhiasan, dan benda-benda bersejarah lainnya. Upacara ini bertujuan untuk menghormati leluhur, memohon keselamatan, dan menyambut tahun baru.

9. Wayang orang Sri Wedari adalah salah satu jenis wayang orang yang berasal dari Kota Surakarta. Wayang orang adalah pertunjukan seni yang menggabungkan unsur tari, drama, dan musik. Wayang orang Sri Wedari mengambil cerita dari kisah Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita rakyat Jawa. Wayang orang Sri Wedari memiliki ciri khas kostum, rias, dan gerak yang berbeda dengan wayang orang lainnya.

10. Potehi adalah pertunjukan boneka tradisional yang berasal dari Tiongkok dan dibawa oleh para pedagang ke Indonesia. Potehi berarti \”boneka kain\” dalam bahasa Hokkian. Pertunjukan ini menggunakan boneka yang terbuat dari kain, kayu, atau kulit yang dimainkan oleh dalang di balik layar. Pertunjukan ini biasanya mengambil cerita dari legenda, sejarah, atau dongeng Tiongkok.

11. Sarung goyor adalah kain tenun tradisional dari Sukoharjo yang memiliki motif geometris dan warna-warna cerah. Kain ini dinamakan sarung goyor karena cara pembuatannya yang menggunakan alat tenun goyor atau alat tenun bukan mesin. Sarung goyor biasanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, pakaian adat, atau oleh-oleh khas Sukoharjo.

12. Nasi liwet adalah makanan khas dari Sukoharjo yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan, garam, dan daun salam. Makanan ini biasanya disajikan dengan lauk pauk berupa ayam suwir, telur, tempe, tahu, dan sambal. Nasi liwet memiliki rasa yang gurih dan lezat, serta menjadi salah satu kuliner favorit di Sukoharjo.

13. Emprak adalah kerajinan tradisional dari Jepara yang terbuat dari anyaman bambu. Kerajinan ini berbentuk seperti keranjang yang digunakan untuk menyimpan beras, sayur, atau buah. Emprak memiliki bentuk yang unik dan menarik, serta memiliki fungsi yang praktis. Emprak juga menjadi salah satu ciri khas budaya Jepara.

14. Janengan adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Cilacap pada saat panen raya. Upacara ini melibatkan arak-arakan hiasan berupa janur kuning yang dibentuk menjadi berbagai macam bentuk, seperti binatang, rumah, atau kendaraan. Upacara ini bertujuan untuk mengucapkan syukur atas hasil panen, serta meminta kesuburan dan kemakmuran.

15. Bedhaya pangkur adalah tarian sakral yang berasal dari Kota Surakarta yang hanya ditampilkan pada saat-saat tertentu, seperti peringatan hari jadi keraton, pernikahan putra-putri raja, atau acara penting lainnya. Tarian ini melibatkan sembilan penari perempuan yang mengenakan pakaian adat Jawa yang mewah dan indah. Tarian ini menggambarkan keagungan dan kebesaran raja, serta hubungannya dengan leluhur dan Tuhan.

16. Buka kitab Rembang adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Tegal yang beragama Islam pada bulan Ramadhan. Upacara ini melibatkan pembacaan kitab kuning atau kitab berbahasa Arab yang berisi tentang ilmu agama, seperti fiqih, tasawuf, atau hadis. Upacara ini bertujuan untuk meningkatkan keilmuan, keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah. ***