kasus hiv/aids di Brebes. aids brebes,
Ilustrasi VCT HIV/AIDS di Brebes

Ngeri! Tren Kasus HIV/AIDS di Brebes Selalu Meningkat, Setahun 35 Orang Meninggal

Diposting pada

BREBES, Warta Brebes – Tren kasus HIV/AIDS di Kabupaten Brebes kian mengerikan. Bahkan, sedikitnya sudah 35 korban meninggal akibat HIV/AIDS sepanjang tahun 2023 ini.

Tren kasus HIV/AIDS di Brebes selalu meningkat. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengungkap ada temuan 137 kasus baru HIV/ AIDS sepanjang Januari hingga Oktober 2023. Bahkan, 35 penderita baru tersebut meninggal dunia akibat infeksi penyakit yang menggerogoti imunitasnya.

Jumlah tersebut, menambah daftar panjang Orang Dengan HIV/ AIDS di Kabupaten Brebes. Total angka yang kasus yang ditemukan mencapai 1.502 kasus berdasarkan hasil pemetaan sejak Tahun 2006 hingga Oktober 2023.

Ironisnya, temuan kasus baru, didominasi usia produktif. Meliputi, usia 25-49 tahun sebanyak 59 persen. Disusul usia 20-24 tahun mencapai 11 persen. Kemudian, usia 15-19 tahun 5 persen, kurang dari 4 tahun dan lebih dari 50 tahun 2 persen.

Sekretaris Dinkes Brebes Imam Budi Santoso mengungkapkan, setiap tahun pihaknya melakukan tes secara simultan terhadap risiko kasus HIV/AIDS di Brebes melalui Voluntary Counseling and Testing atau VCT.

VCT ini menyasar semua unsur komunitas berisiko seperti Lelaki Suka Lelaki (LSL), pekerja seks komersil dan suami istri berisiko. Hasilnya, dari target sampling VCT sebanyak 36.893 hingga Oktober 2023 sudah menjaring 26.676 orang.

“Berdasarkan hasil VCT 26.676 orang, sebanyak 137 dinyatakan positif terpapar HIV/ AIDS. Termasuk, 35 ODHA diantaranya meninggal dunia. Bahkan, 126 penderita tersebut sudah menjalani pengobatan ARV,” ungkapnya di sela-sela jalan sehat bersama perwakilan 38 Puskesmas dan internal Dinkes, dikutip Minggu 3 Desember 2023.

Klasifikasi temuan kasus baru, lanjut Imam, meliputi Lelaki Suka Lelaki, perilaku seks menyimpang, gonta-ganti pasangan dan tanpa pengaman. Kemudian, pekerja seks dan pasangan suami istri berisiko. Bahkan, optimalisasi titik rawan penyebaran HIV/ AIDS dengan edukasi secara masif juga berdampak positif. Yakni, mulai tumbuhnya kesadaran memeriksakan diri setelah adanya gejala. Sehingga, skrinning dan deteksi dini terus dimaksimalkan dalam penanggulangan penderita HIV/AIDS.

Sementara itu, PIC program HIV/ AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Agus Riyanto menambahkan, upaya penanganan dan pemetaan kasus penderita HIV/AIDS berkesinambungan. Bahkan, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan penanganan terintegrasi. Khususnya, layanan konseling dan test HIV/AIDS di 38 Puskesmas. Kemudian, RSUD Bumiayu, RS Bakti Asih, RS Siti Aminah, RS Derra Assyifa dan Mutiara Bunda.

“Layanan penanganan infeksi menular seksual juga ditingkatkan. Yakni, di 3 Puskesmas dan layanan pengobatan ART di 23 fasyankes rujukan,” pungkasnya.