
Danantara
Daftar Isi
BREBES, Warta Brebes– Danantara adalah singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Yakni sebuah lembaga baru yang didirikan oleh Presiden Prabowo Subianto yang diyakini akan menjadi terobosan maju menuju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Danantara adalah Badan Pengelola Investasi (BPI) milik Indonesia yang resmi diluncurkan pada Februari 2025. Modelnya terinspirasi dari lembaga serupa seperti Temasek Holdings di Singapura.
Dasar hukum pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). RUU tersebut disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025 , dan menetapkan tugas serta fungsi Danantara sebagai badan pengelola investasi .
Dengan demikian, keberadaan dan operasional Danantara memiliki landasan hukum yang resmi melalui revisi UU BUMN tersebut .
Lembaga BPI Danantara nantinya ini bertugas mengelola aset dan investasi dari berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan nilai aset tersebut sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berbeda dengan Kementerian BUMN yang berperan sebagai regulator, Danantara bertindak sebagai pelaksana yang mengelola dividen BUMN dan mengalokasikannya untuk investasi strategis di luar APBN.
Apa Tujuan dan Fungsi Danantara
Pemerintahan Prabowo Subianto ini menjadi tujuan utama Danantara adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan aset dan dividen BUMN.
Danantara memkliki beberapa fungsi utama untuk mengelola investasi negara, menarik investasi asing, mendanai proyek infrastruktur serta untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan aset BUMN.
Danantara diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia, meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, dan memastikan keberlanjutan investasi jangka panjang.
Aset dan Sumber Dana Danantara
Danantara mengelola aset dari 7 BUMN besar, antara lain; Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Pertamina, Telkom Indonesia dan MIND ID.
Dari 7 BUMN ini Danantara mendapat sokongan dana segar dengan total aset yang dikelola diperkirakan mencapai ratusan miliar dolar AS. Dana ini akan dialokasikan untuk investasi strategis di sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir dan produksi pangan.
Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Danantara memiliki struktur organisasi yang terdiri dari dua bagian utama:
1. Dewan Pengawas yang dipimpin oleh Menteri BUMN, bertugas mengawasi kinerja Badan Pelaksana.
2. Badan Pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Badan Pelaksana, bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan investasi.
Hingga kini, informasi mengenai pengurus Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) masih belum ada pengumuman resmi mengenai susunan pengurus lengkapnya.
Meskipun demikian, beberapa berita menyebutkan adanya spekulasi mengenai calon-calon pengurus , dan beberapa nama telah disebut dalam konteks keterlibatan mereka, seperti Pandu Sjahrir .
Struktur organisasi Danantara sendiri direncanakan terdiri dari Kepala Badan dan para ahli di bidang investasi, ekonomi, keuangan, dan hukum , dengan pembagian menjadi Holding Investasi dan Holding Operasional . Presiden akan menunjuk dan memberhentikan Kepala Badan .
Potensi Dampak dan Risiko Danantara
Cita-cita dan harapan BPI Danantara cukup idealis. Jika proyek ini berjalan baik maka akan banyak manfaat dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan tersedianya modal dana anggaran yang cukup besar dari Danantara juga bisa untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, eningkatan investasi asing dan ptimalisasi aset negara.
Namun demikian, sebagai lembaga baru, keberadaan BPI Danantara juga dianggap spekulatif yang tentu saja memiliki bahaya dan ancaman tersendiri.
Setidaknya ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai jika di tengah jalan kemudian terjadi kegagalan dalam pengelolaan Danantara. Antara lain, risiko sistemik akibat konsentrasi aset yang besar, isiko transparansi dan akuntabilitas, risiko investasi dan pengelolaan, risiko politik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Danantara hadir sebagai upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Keberhasilan lembaga ini bergantung pada tata kelola yang baik, strategi investasi yang tepat dan transparansi yang tinggi. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama mengingat besarnya aset yang dikelola.
Begitu juga pemantauan dan evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan Danantara mencapai tujuannya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. (*)